Pola Asuh Demokratis sebagai Alternatif Pencegahan Tindakan Kekerasan Verbal Orang Tua kepada Anak
Keywords:
Pola Asuh, Kekerasan Verbal, AnakAbstract
Pada tahun 2022 sekitar 39 juta (62 persen) anak di Indonesia mengalami kekerasan verbal dari orang tua. Orang tua seringkali menerapkan pola asuh dimana terdapat kekerasan verbal didalamnya, dan hal tersebut tidak disadari oleh orang tua. Dengan pola asuh demokratis, orang tua mengambil peran tidak galak, namun tegas dan konsisten. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pola asuh dengan kekerasan verbal orang tua terhadap anak. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi anak usia 9 - 11 tahun sejumlah 87. Dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling diperoleh besar sampel 71. Variabel independen pola asuh, sedangkan variabel dependen kekerasan verbal orang tua terhadap anak. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kediri bulan September 2022. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Uji statistik menggunakan Spearman Ranks. Hasil penelitian didapatkan 63,4 persen orang tua melakukan kekerasan verbal ringan pada anak dan 56,3 persen orang tua memiliki pola asuh otoriter. Hasil uji Spearmank Ranks p value 0,02 kurang dari 0,05, H1 diterima, artinya ada hubungan pola asuh dengan kekerasan verbal orang tua terhadap anak. Karakter orang tua menjadi salah satu penyebab munculnya perilaku kekerasan verbal pada anak. Pada pola asuh demokratis orang tua bersikap hangat dan menunjukkan rasa kasih sayang kepada anaknya sehingga dapat menjadi alternatif pencegahan tindakan kekerasan verbal orang tua kepada anak.