Persepsi tentang Pencegahan Stunting pada Remaja di Kota Yogyakarta
Keywords:
Persepsi, Stunting, RemajaAbstract
Investasi kesehatan pada remaja akan mempercepat perbaikan indikator kesehatan reproduksi termasuk pencegahan stunting, selain itu intervensi kesehatan pada remaja lebih hemat biaya dan lebih efektif. Pemerintah Kota Yogyakarta mengupayakan percepatan penurunan stunting melalui program 8000 hari pertama kehidupan (HPK) yang melibatkan remaja sehingga perlu menggali persepsi pencegahan stunting. Penelitian yang digunakan berbasis kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode colaizzi. Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta pada bulan Agustus-Oktober 2022 dengan jumlah informan 25 remaja putri dan 25 remaja laki-laki. Penelitian ini menyimpulkan bahwa beberapa subjek penelitian sudah mengerti tentang stunting namun belum mengetahui peran yang dapat dilakukan oleh remaja dalam upaya pencegahan stunting, sehingga dapat disimpulkan masih terdapat remaja yang memiliki persepsi yang belum tepat mengenai pencegahan stunting terutama pada program 8000 HPK. Terdapat remaja laki-laki yang mempunyai persepsi bahwa program pencegahan stunting hanya untuk remaja putri. Apabila kondisi ini tetap dibiarkan dan tidak ada upaya perbaikan maka tidak menutup kemungkinan akan banyak remaja yang hamil dalam kondisi anemia, kekurangan energi kronis yang merupakan salah satu penyebab lahirnya generasi yang stunting.